Read more: Cara Membuat READMORE Otomatis di Blogspot http://ojelhtc.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-readmore-otomatis-di.html#ixzz1hdcbARLj Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike Chit Chat: Interaksi Sosial

Selasa, 13 Desember 2011

Interaksi Sosial

Interaksi sosial yang bersifat disosiatif
Proses disosiatif atau oposisi dibedakan dalam tiga bentuk
1.       Persaingan (competition)
Merupakan perjuangan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tertentu. Terbagi dua :
a)      Bersifat pribadi
Individu akan bersaing secara langsung, seperti persaingan anggota untuk memperoleh kedudukan tertentu dalam sebuah organisasi.
b)      Bersifat non-pribadi
Kelompok akan bersaing secara langsung seperti persaingan antara dua partai berbeda dalam merebut simpati rakyat.
                Persaingan tersebut menghasilkan beberapa bentuk persaingan, seperti persaingan dibidang ekonomi, politik, serta persaingan ras. Salah satu ciri dari persaingan adalah perjuangan secra damai dan sportif.
2.       Kontravensi (contravention)
Merupakan proses sosial  yang berada antara persaiangan dan perrtentangan ditandai dengan adanya ketidakpuasan dan ketidakpastian tentang diri seseorang atau kebencian terhadap kepribadian seseorang. Salah satu contohnya adalah perang dingin, karena tujuannya membuat lawan tidak tenang atau resah dan cenderung bersifat rahasia.
Sikap tersembunyi seperti ini dapat berubah menjadi pertentangan. Wujudnya berupa protes, mengacaukan pihak lain, menfitnah, dll.

3.       Pertentangan atau Konflik (Conflict)
Merupakan perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan.
Konflik terjadi karena adanya perpedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan , dan terjadinya perubahan sosial yang cepat yang menimbulkan disorganisasi sosial. Apabila perbedaan tersebut memuncak maka akan tejadi pertentangan. Pertentangan tidak selalu bersifat negatif, pertentangan dapat menjadi alat untuk menyesuaikan norma yang telah ada dengan kondisi      Pertentangan dapat pula menghasilkan suatu kerja sama karena masing-masing pihak dapat saling introsfeksi untuk mengadakan perbaikan. Seperti  perombakan aturan pada masa orde baru.
Pertentangan memiliki bentuk khusus, yakni :


Hubungan Antara Keteraturan Sosial Dan Interaksi Sosial
                Keteraturan sosial dicapai bila dalam interaksi sosial, setiap individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan peran yang dimilikinya. Setiap individu melaksanakan peranannya sesuai nilai dan norma yang dianut masyarakat. Dengan kata lain masyarakat yang teratur hanya dapat dicapai jika setiap individu tidak melaksanakan hak dan kewajibannya kepada orang lain. Singkatnya, dia tidak berperilaku sesuai nilai dan norma masyarakat. Keteraturan itu harus dilaksanakan oleh setiap warga. Keteraturan sosial merupakan hubungan yang selaras dan serasi antara interaksi sosial, nilai sosial, dan norma sosial. Artinya hak dan kewajiban direalisasikan dengan nilai dan atau tata aturan yang berlaku.
Menurut proses terbentuknya,keteraturan sosial terjadi melalui tahap-tahap berikut :
1.       Tertib sosial (sosial order) yaitu kondisi kehidupan suatu masyarakat yang aman,dinamis,dan teratur dimana setiap individu bertindak sesuai hak dan kewajibannya.
2.       Order yaitu norma dan nilai sosial yang berkembang,diakui,dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat.
3.       Keajegan yaitu suatu kondisi keteraturan yang tetap dan tidak berubah sebagai hasil dari hubungan antara tindakan,nilai,dan norma sosial yang berlangsung secara terus menerus. Keajegan bisa terwujud jika setiap individu telah melaksanakan hak dan kewajiban sesuai sistem norma dan nilai sosial yang berkembang.
Pola yaitu corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam interaksi sosial yang dijadikan model bagi semua anggota masyarakat atau kelompok.Pola dapat dicapai ketika diajeg an tetap terpelihara atau teruji dalam berbagai situasi.

Asimilasi
Asimilasi merupakan usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan antar individu atau antar kelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi adalah :
1.       Sikap toleransi
2.       Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi (tiap-tiap individu mendapat kesempatan yang sama untuk mencapai kedudukan tertentu atas dasar kemampuan dan jasanya).
3.       Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
4.       Sikap terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat.
5.       Persamaan dalam unsur kebudayaan.
6.       Amalgamasi(perkawinan campuran)
7.       Adanya musuh bersama dari luar.
Faktor-faktor yang menjadi penghalang terjadinya asimilasi adalah:
1.       Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
2.       Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
3.       Adanya perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.
4.       Adanya perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelempok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.
5.       Adanya perbedaan warna kulit atau ciri-ciri badaniyah.
6.       Adanya in group feeling yang kuat.
7.       Adanya gangguan golongan minoritas terhadap goongan yang berkuasa.
8.       Adanya perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangn pribadi.

Akulturasi
Akulturasi adalah berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-masing.
Proses akulturasi dapat berjalan sangat cepat atau lambat, tergantung persepsi masyarakat setempat terhadap budaya asing yang masuk.
Interaksi sosial yang bersifat Disosiatif
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
            Didalam interaksi social ada beberapa bentuk interaksi sosial. Gillin menyebutkan bahwa ada dua macam proses interaksi sosial yang timbul akibat adanya interaksi sosial, yaitu proses asosiatif/bersekutu, dan disosiatif/memisahkan.
INTERAKSI SOSIAL YANG BERSIFAT ASOSIATIF :
            Proses asosiatif merupakan proses menuju terbentuknya persatuan atau intergrasi sosial. Ada beberapa macam atau bentuk yaitu, kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
KERJA SAMA (COOPERATION)
            Kerja sama adalah suatu usaha bersama antar individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama timbul akibat orientasi individu antar kelompoknya dan individu  dengan kelompok lainnya. Menurut Charles H.Cooley, kerja sama timbul akibat adanya seseorang yang menyadari bahwa dirinya mempunyai kepentingan yang sama dengan orang lain.
            Berdasarkan pelaksanaannya, kerja sama memiliki lima bentuk :
1)      Kerukunan atau gotong royong
2)      Bargaining adalah pelaksanan perjanjian mengenai pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.
3)      Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur –unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanan politik organisasi sebagai satu-satunya cara untuk menghindari 


Related Post:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hanya buat sharing aja....