Read more: Cara Membuat READMORE Otomatis di Blogspot http://ojelhtc.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-readmore-otomatis-di.html#ixzz1hdcbARLj Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike Chit Chat: Aplikasi Difusi dan Osmosis Di Lingkungan Sehari-hari

Selasa, 06 November 2012

Aplikasi Difusi dan Osmosis Di Lingkungan Sehari-hari


1. DIFUSI

            Difusi adalah gerakan partikel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui suatu dinding (membran).

Difusi zat terlarut dari suatu larutan ke dalam larutan yang lainnya dapat berlangsung melalui suatu membran dengan permeabilitas tertentu yaitu permeabel untuk zat tersebut. Permeabilitas dari membran tersebut ada tiga macam, yaitu:
a)         Impermeabel (tidak permeabel), dimana air maupun zat yang terlarut di dalamnya tidak            dapat melaluinya. Misalnya membran dari karet.
b)         Permeabel, yaitu membran yang dapat dilalui oleh air maupun zat-zat tertentu yang      terlarut di dalamnya.
c)         Semipermeabel, yaitu membran yang hanya dapat dilalui oleh air, tetapi tidak dapat     dilalui oleh suatu zat terlarut. Misalnya membran dari sitoplasma.

             Tiap molekul bergerak secara lurus sampai ia bertabrakan dengan molekul lainnya. Contoh molekul glukosa bertabrakan dengan molekul glukosa lainnya, dengan molekul air, atau dengan molekul selulosa. Pada setiap tabrakan molekul terpental dan menuju ke arah yang lain, hal inilah yang menyebabakan gerakan acak dari molekul tersebut.
            Kecepatan difusi zat melalui membran sel tidak hanya bergantung pada gradien konsentrasi, tapi juga pada besar muatan dan daya larut dalam lipid, yaitu molekul hidrofobik, lebih mudah berdifusi melalui membran dari pada molekul hidrofilik.(Kimball:2000)
Difusi terfasilitasi adalah sejenis transpor pasif yang molekul solutnya bergerak menuruni gradien konsentrasi dengan bantuan protein pembawa pada membran. Suatu protein pembawa mengambil sebuah molekul, kemudian protein tersebut berubah ke bentuk alternatifnya untuk menyimpan molekul ke sisi lain membran. Dalam hal ini tidak diperlukan masukan energi.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
a)         Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan                            bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
b)         Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
c)         Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
d)         Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan                             difusinya.

Sebagai contoh, setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di dalam medium udara). Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air dalam gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam medium air) sehingga kerapatan zat tersebut merata.


2.                         OSMOSIS
            Osmosis adalah peristiwa perpindahan massa dari lokasi dengan potensi solventtinggi, menuju lokasi berpotensi solvent rendah, melalui membran semipermeable. Umumnya yang disebut sebagai solvent di sini adalah air.  Prinsip osmosis:            transfer molekulsolvent dari lokasi hypotonic solution menuju hypertonic solution,             melewati membran. Atau dengan kata lain, pelarut berpindah dari daerah berkonsentra            sirendah (hipotonik) ke daerah berkonsentrasi tinggi (hipertonik) sehingga terjadikeseim            bangan dinamis. Proses ini terjadi secara alami sehingga tidak membutuhkan energi.

            Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jikaterdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonik, makavolumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama.Banyak hewan hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda)cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada larutan yanghipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis(pada sel hewan), atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya, jika sel beradapada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecildan dapat menyebabkan kematian. Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yanghipo atau hipertonik, maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam prosesosmoregulasi.

Contoh:
a)         Masuk dan naiknya air mineral dalam tubuh pepohonan merupakan proses osmosis.             Airdalam tanah memiliki kandungan solvent lebih besar (hypotonic) dibanding dalam             pembuluh, sehingga air masuk menuju xylem/sel tanaman.
b)         Jika sel tanaman diletakkan dalam kondisi hypertonic (solut tinggi atau solvent rendah),             maka sel akan menyusut (terplasmolisis) karena cairan sel keluar menuju larutan            hypertonic.
c)         Ikan air tawar yang ditempatkan di air laut akan mengalami penyusutan volume tubuh.
d)         Air laut adalah hypertonic bagi sel tubuh manusia, sehingga minum air laut justru                        menyebabkan dehidrasi.
e)         Kentang yang dimasukkan ke dalam air garam akan mengalami penyusutan.


Related Post:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hanya buat sharing aja....